Sejarah Desa Cendono Dawe Kudus
Sejarah Desa Cendono Dawe Kudus - Desa Cendono terletak di kecamatan Dawe kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah. Desa Cendono mempunyai tanah yang subur dan pertanian yang luas. Kondisi alam desa Cendono masih sangat asri ditambah lagi dengan jalan yang baik dan tidak sulit untuk dilewati kendaraan umum maupun kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil.
Desa Cendono terbagi menjadi 4 wilayah dukuh.
Adapun 4 wilayah dukuh tersebut adalah sebagai berikut:
- Dukuh Madu
- Dukuh Kawaan
- Dukuh Dawe
- Dukuh Cendono
Adapun batas-batas wilayah Desa Cendono, Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah adalah sebagai berikut ini:
Batas-batas wilayah Desa Cendono Dawe Kudus | |||
---|---|---|---|
Batas | Wilayah | Kecamatan | |
Utara | Piji | Dawe | |
Selatan | Bae | Bae | |
Barat | Gebog | Gebog | |
Timur | Margorejo | Dawe |
Asal Usul Desa Cendono Dawe Kudus
Tidak ada petunjuk yang jelas kenapa desa ini disebut desa cendono, dari beberapa tokoh masyarakat tidak ada yang bisa mengungkap secara jelas bagaimana asal usul desa cendono. Yang jelas asal mula nama desa cendono diambil dari sebuah pohon yang baunya harum yaitu pohon cendana.
Cikal-bakal Desa Cendono
Pangeran Cendono
Pangeran cendono merupakan pendiri Masjid Cendono yang merupakan ikon dan cikal bakal penyebaran agama Islam di desa cendono. Majid cendono terletak di gang Pangeran Cendono. Dalam dokumen pendirian masjid sebagaimana catatan yang dimiliki oleh Raden Sosro Sujono (seorang tokoh yang pernah menjadi kepala desa), bahwa pemberian nama masjid ini berdasarkan nama desanya. Raden Sosro Sujono merupakan keturunan dari R. Sosro Hadi Kusuma yaitu seorang tokoh yang namanya tercantum dalam silsilah Pangeran Cendono yang tertempel di dinding masjid. Jika diurutkan R. Sosro Hadi Kusuma merupakan keturunan Pangeran Cendono.
Silsilah di Dinding Masjid Roudlatus Sholichin (Masjid Cendono) |
Peninggalan Pangeran Cendono
Terdapat beberapa peninggalan Pangeran Cendono, diantaranya yaitu:
- 1. Masjid Cendono
- 2. Al Qur'an
- 3. Pohon Nogosari
1. Masjid Cendono
Masjid Cendono yang merupakan peninggalan Pangern Cendono yang telah berdiri sejak 19 Juli 1776 M bertepatan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1190 H hingga saat ini diberi nama Roudlatus Sholichin yang merupakan berkah pemberian nama dari K.H Arwani Amin Kudus, yang merupakan zuriyah dari Sunan Kudus. Pemberian nama tersebut tepatnya pada tahun 1976.
Saat ini masjid sudah mengalami berbagai pemugaran:
2. Al Qur'an
Al-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup.
3. Pohon Nogosari
Salah satu peninggalan pangeran cendono adalah dua pohon nogosari yang sudah berumur ratusan tahun yang sampe sekarang masih berdiri kokoh di depan Gapura rumah peninggalan Pangeran Cendono.
Pohon berumur ratusan tahun ini berada di samping gapura masuk rumah peninggalan Raden Mertokusumo. Penuturan dari para leluhur disebutkan bahwa kedua pohon ini adalah tempat untuk mengikat "kuda sembrani" milik Pangeran Cendono. Mitologi cerita rakyat hingga kini tak ada seekor kuda yang berani melintas jalan dekat pohon Nogosari ini.
Kepala Desa Cendono
Berikut ini adalah pemimpin desa cendono (Kepala Desa Cendono) dari masa ke masa setelah kemerdekaan Republik Indonesia:
Balai Desa Cendono
Pusat pemerintahan desa cendono berada di balai desa cendono (Kantor Kepala Desa Cendono) yang beralamat di Jl Kudus-Colo Km 9 Kode Pos 59353. Hingga saat ini bangunannya sudah mengalami berbagai perubahan.
Itulah sedikit penjelasan tentang cerita Sejarah Desa Cendono Dawe Kudus, semoga bermanfaat.