Masjid dan Makam Sunan Muria
Masjid dan Makam Sunan Muria berada di desa Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Masjid dan makam tersebut berlokasi di atas sebuah bukit. Sehingga para peziarah yang ingin berziarah ke makam Sunan Muria harus menapaki anak tangga yang panjangnya kurang lebih 500 meter. Saat menaiki tangga di kiri kanan anak tangga terdapat kios-kios yang berderet yang menjual beraneka makanan dan juga souvenir. Untuk peziarah yang tidak kuat mendaki anak tangga tersebut dapat menggunakan transportasi jasa tukang ojek muria. Dengan naik transportasi ojek, maka selain menghemat energi peziarah akan disuguhi pemandangan alam yang menarik dan Indah.
Masjid peninggalan Sunan Muria saat ini memang telah banyak mengalami perubahan, namun masjid ini masih mempunyai beberapa peninggalan sunan muria yang masih terjaga keasliannya. Salah satunya yaitu mihrab masjid (tempat imam masjid). Mihrab ini terbuat dari batu yang disusun tanpa menggunakan semen. Pada bagian luar mihrab dihiasi ukiran dan piringan keramik kuno. Jumlah piringan tersebut ada 30 piringan, yang terdiri dari 20 piringan warna kuning dan 10 piringan warna hijau.
Benda peninggalan lain yang terdapat di dalam Masjid yaitu bedug yang diuat dari kayu jati kuno. Di atas bedug terdapat pahatan-pahatan ukiran yang berbentuk naga dan ayam jantan. Menurut tanggal yang tertera pada bedug tersebut dibuat pada tahun 1884 Masehi.
Selain itu juga terdapat umpak batu atau tempat penyangga tiang masjid peninggalan sunan muria. Ada pula sebuah gentong yang merupakan peninggalan sunan muria yang sering digunakan untuk minum para peziarah. Konon dipercaya mempunyai banyak khasiat. Air dalam gentong ini bersumber dari mata air yang dipercaya sebagai tempat wudhu sunan muria yaitu sendang Rejoso.
Komplek Masjid dan Makam sunan Muria yang berada di Gunung Muria ini merupakan bagian terpadu dari kawasan wisata Colo yang sekarang dikembangkan oleh pemerintah sebagai tempat wisata religi.