Website vs Marketplace: Pilihan atau Sinergi?
Semakin berkembang pesatnya teknologi ternyata dapat memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Melihat adanya kemudahan tersebut, tentunya membuat anda tertarik untuk segera mengembangkan bisnis anda secara online agar tetap bisa bersaing. Selain itu hadirnya marketplace dan kemudahan dalam membuat website, juga semakin menambah peluang anda untuk dapat sukses dalam berbisnis online. Lalu, website vs marketplace: pilihan atau sinergi? Pasti banyak yang bingung ketika baru memulai sebuah bisnis online. Untuk mengetahuinya kita harus melihat kelebihan dan kekurangan dari kedua platform tersebut.
- Kelebihan Marketplace
- 1. Mudah dibuat dan dijalankan
- 2. Hanya perlu modal minimal
- 3. Pasar sudah terbentuk
- 4. Sistem telah tersedia
- 5. Tidak perlu strategi marketing
- Kekurangan Marketplace
- 1. Tingkat persaingan tinggi
- 2. Margin laba terbatas
- 3. Tidak bisa melakukan retargeting
- 4. Kurang mendukung branding
- 5. Pasar terbatas
- Kelebihan Website
- 1. Leluasa dalam melakukan branding
- 2. Punya kendali atas data untuk melakukan retargeting
- 3. Marketing dapat dilakukan secara terpusat
- 4. Margin laba lebih besar
- 5. Menyasar pasar global
- Kekurangan Website
- 1. Diperlukan investasi untuk membuat website
- 2. Sedikit rumit di awal-awal pembuatan
- 3. Dibutuhkan kemandirian untuk mengelolanya
- Website vs Marketplace Pilihan atau Sinergi?
Kelebihan Marketplace
1. Mudah dibuat dan dijalankan
Tidak butuh waktu lama untuk membuat sebuah akun di marketplace. Selain itu marketplace mudah digunakan sehingga anda bisa langsung mulai menjalankan usaha anda di marketplacee.
2. Hanya perlu modal minimal
Selain mudah, mendaftar di marketplace tidak dikenakan biaya. Bahkan, jika hanya sebatas mendaftar sebagai penjual reguler, tidak ada biaya layanan yang dibebankan.
Bergantung dari marketplace yang anda gunakan, mungkin anda hanya akan berbagi profit 1% per produk apabila melakukan upgrade. Tujuan dari upgrade status keanggotaan yaitu untuk mendapatkan berbagai keuntungan promosi. Selain itu juga untuk meningkatkan kepercayaan pembeli. Tetapi, menjadi penjual reguler pun bukanlah suatu halangan untuk maraih pendapatan dari produk yang anda jual di marketplace.
3. Pasar sudah terbentuk
Pasar sudah terbentuk karena marketplace sudah memiliki user yang banyak sehingga trafiknya tinggi. Dengan trafik yang tinggi tersebut, pastinya akan memudahkan anda untuk mendapatkan pelanggan.
4. Sistem telah tersedia
Anda tidak perlu repot-repot untuk merancang sistem bisnis online anda di marketplace. Karena marketplace telah menyiapkan sarana berjualan dengan baik. Mulai dari platformnya, desainnya yang menarik, alur pembelian produk dan lain sebagainya. Jadi yang perlu anda lakukan hanyalah mengunggah foto terbaik produk anda, menuliskan harga dan deskripsi produk yang menarik. Dengan begitu maka produk anda akan mampu bersaing dengan kompetitor lain.
5. Tidak perlu strategi marketing
Marketplace memiliki segudang strategi marketing. Bahkan marketplace telah memikirkan bagaimana cara untuk menarik banyak orang datang ke platformnya. Jadi anda hanya perlu fokus pada kualitas dan ketersediaan produk yang anda jual di marketplace, tanpa perlu memikirkan strategi marketing.
Baca juga: SEVA Mobil Bekas dan Baru (Platform Marketplace Jual Beli Mobil)
Kekurangan Marketplace
1. Tingkat persaingan tinggi
Tingkat persaingan di marketplace sangat tinggi karena banyak pebisnis menjual produk yang sama. Jadi anda harus berebut calon pelanggan dengan memasang harga yang murah, memberikan pelayanan yang cepat dan membangun reputasi yang baik melalui rating dan juga review.
2. Margin laba terbatas
Karena terjadi persaingan harga di marketplace, maka margin laba yang bisa dihasilkan sangat kecil. Anda bisa saja meningkatkan penjualan dengan cara beriklan di marketplace. Tetapi, tentu saja ini akan muncul biaya tambahan sehingga mengurangi keseluruhan laba yang anda peroleh. Mungkin saja, kompetitor anda juga akan melakukan strategi yang sama seperti yang anda lakukan agar tidak kalah saing. Jadi potensi laba per produk yang anda peroleh di marketplace sangatlah terbatas.
3. Tidak bisa melakukan retargeting
Sistem yang dibangun oleh marketplace bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Tetapi semua data transaksi mutlak milik marketplace. Dengan kondisi seperti ini, anda sebagai penjual akan kehilangan kesempatan untuk melakukan retargeting (menjual kembali ke konsumen yang sama). Hal itu terjadi karena tidak ada informasi yang bisa anda miliki untuk membangun daftar konsumen. Padahal, transaksi penjualan melalui retargeting merupakan peluang yang sangat besar.
4. Kurang mendukung branding
Bisa jadi pembeli yang melakukan transaksi di marketplace tidak tahu anda sebagai penjualnya. Karena di dalam benak mereka, transaksi dilakukan dengan marketplace bukan anda. Hal ini jika dilihat dari segi bisnis kurang menguntungkan. Sebab, anda tidak bisa membangun brand anda dengan baik.
5. Pasar terbatas
Pasar marketplace terbatas karena umumnya marketplace menyasar pada pasar tertentu. Contohnya sebuah marketplace tertentu dapat sukses di Indonesia, tetapi belum tentu dapat sukses di kawasan lain. Jadi apabila strategi bisnis anda ingin menyasar ke konsumen secara luas di seluruh dunia, menggunakan marketplace saja, bukanlah pilihan terbaik.
Kelebihan Website
1. Leluasa dalam melakukan branding
Anda dapat mendesain website agar bisa sesuai dengan branding yang anda inginkan. Dengan begitu kelebihan dan nilai jual produk dapat ditonjolkan dengan baik. Jika anda berhasil membangun brand dengan baik maka bisnis yang anda jalankan akan bertahan untuk jangka panjang. Selain itu anda tidak akan tergantung pada pihak ketiga.
2. Punya kendali atas data untuk melakukan retargeting
Dengan memiliki website sendiri anda memiliki kendali atas data. Yang pertama adalah data penjualan. Dengan data penjualan anda bisa dengan mudah tahu tren penjualan dari waktu ke waktu, model produk yang disukai oleh pelanggan dan demografi pelanggan. Yang kedua adalah data yang berisi kontak online calon pelanggan. Dengan data inilah, anda dapat melakukan retargeting. Maksudnya yaitu anda dapat mengirimkan notifikasi produk terbaru atau promo kepada pelanggan melalui email. Jadi anda tinggal membuat landing page yang berisi form untuk kumpulan data yang diinginkan.
3. Marketing dapat dilakukan secara terpusat
Dalam satu halaman dasboard, anda mempunyai kontrol penuh untuk membuat promo, memanajemen inventori produk, memberikan layanan konsumen, dan mengatur reseller. Jadi segala upaya marketing dapat anda lakukan secara terpusat.
4. Margin laba lebih besar
Anda bebas menentukan value dari produk yang anda jual karena anda tidak terjabak pada persaingan harga dalam satu tempat. Dengan memiliki website toko online, maka memungkinkan anda untuk mendapatkan keuntungan dengan margin laba yang besar karena anda dapat menentukan keuntungan per item produk. Selain itu anda juga dapat mengatur produk mana yang akan anda genjot penjualannya dengan melakukan pengaturan pada website anda.
5. Menyasar ke pasar global
Perkembangan internet yang sangat pesat, sangat memungkinkan untuk menjangkau siapapun di seluruh dunia, termasuk produk yang anda jual. Apabila anda dapat membangun sebuah website yang beroperasi dengan baik, maka kesempatan untuk menyasar ke pasar global sangat terbuka.
Baca juga: Seberapa Pentingkah Peran Website dalam Bisnis Online
Kekurangan Website
1. Diperlukan investasi untuk membuat website
Untuk membuat sebuah website memerlukan investasi, karena anda harus berlangganan hosting dan domain. Hosting merupakan media penyimpanan file pada sebuah website, sedangkan domain adalah alamat website. Itu artinya membuat website memerlukan modal. Tetapi, anda tidak perlu khawatir karena anda bisa membeli hosting dan domain murah di rumahweb.
2. Sedikit rumit di awal-awal pembuatan
Membuat website di awal-awal memang terbilang rumit karena banyak hal teknis yang perlu dilakukan sebelum bisa go online. Namun, anda tidak perlu khawatir karena sudah banyak tutorial-tutorial yang membahas tentang cara pembuatan website. Jadi anda bisa mempelajarinya dan mempraktekkannya.
3. Dibutuhkan kemandirian untuk mengelolanya
Setelah anda membangun website, ada hal lain yang perlu anda lakukan untuk mengelolanya secara mandiri. Setiap aspek pengembangan anda tentukan sendiri, karena anda memegang kendali penuh atas website anda. Sebenarnya cukup sederhana, anda dapat memulainya dengan membangun sistem untuk website anda dari desain, penataan produk hingga alur pembeliannya.
Website vs Marketplace Pilihan atau Sinergi?
Kita baru saja mempelajari tentang perbedaan dari website dan marketplace. Kedua platform tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagaimana jika menjalankan keduanya?
Selama saling mendukung, anda bisa membangun website sambil menjual produk di marketplace. Selain itu, pihak marketplace pun tidak pernah melarang seseorang yang sudah memiliki website berjualan di marketplace.
Strategi yang bisa anda terapkan salah satunya adalah menggunakan marketplace untuk menjangkau masyarakat luas, kemudian menggiringnya untuk mengunjungi website anda.
Ketika pengunjung mengunjungi website anda, pastikan anda memberikan nilai yang tinggi kepada mereka. Bisa dengan memberikan informasi yang bermanfaat melalui konten blog pada website anda. Selain itu anda bisa menerapkan promosi bagi pembeli pertama di website anda. Dengan begitu brand atau website anda bisa lebih dikenal oleh para pelanggan. Sehingga bisnis yang anda jalankan dapat bertahan untuk jangka panjang dan tidak bergantung pada pihak ketiga.
Jadi Website Vs Marketplace: Pilihan Atau Sinergi? Jawabannya adalah sinergi atau keduanya. Kita jalankan keduanya, namun membangun website tetap menjadi priorias utama. Alasannya karena website untuk bisnis jangka panjang dan tidak bergantung pada pihak ketiga. Sehingga jika suatu saat marketplace menutup lapak anda atau marketplacenya gulung tikar, usaha anda tetap jalan dengan website yang telah anda bangun.