Tips Budidaya Kelapa Sawit
Di sektor perkebunan, budidaya sawit masih menjadi primadona usaha yang paling banyak diminati. Hal tersebut karena potensi produksi, harga minyak sawit dan berbagai produk turunannya yang sangat menggiurkan. Potensi tersebut harus bisa dimanfaatkan dengan baik supaya masyarakat Indonesia tetap menjadi Negara penghasil minyak sawit terbesar di Dunia. Maka dari itulah perbaikan budidaya kelapa sawit harus terus dilakukan secara menyeluruh.
Tips Menanam Kelapa Sawit
Kelapa sawit adalah jenis tanaman palma yang mempunyai nama latin elaeis guneensis jack yang merupakan tanaman yang dapat menghasilkan minyak makanan, industry dan bahan bakar biodiesel atau nabati. Berdasarkan penjelasan di situs Jokowarino.com, dalam pembudidayaan kelapa sawit bukanlah hal yang sederhana dan bisa memperoleh hasil yang instan. Ada beberapa tips budidaya tanaman sawit yang harus diperhatikan karena bisa menjadi penentu keberhasilan budidaya sawit dan juga kualitas hasil panennya.
1. Iklim sekitar lahan
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan subur jika iklim sekitar lahan mempunyai curah hujan sekitar 2500-3000 mm/ tahun dan itu terjadi sepanjang tahun secara merata. Suhu udara yang ideal untuk tanaman sawit yaitu 25°-27°Celcius, dimana dalam hal ini matahari bersinar antara 5-7 jam dalam sehari.
2. Kondisi tanah
Hal lainnya selain iklim yang juga penting untuk kesuksesan budidaya sawit yaitu kondisi tanah perkebunan. Tanaman kelapa sawit akan lebih mudah dibudidayakan dan bisa tumbuh dengan subur pada kondisi tanah perkebunan dengan pH antara 4,0-7,0. Selain itu kondisi tanah juga harus gembur dan mempunyai banyak kandungan humus.
3. Penggunaan bibit unggul
Untuk memastikan keberhasilan budidaya sawit dengan hasil panen yang sesuai dengan harapan, maka tidak hanya memperhatikan kondisi yang ada di lingkungan sekitar perkebunan saja. Tetapi juga memperhatikan kualitas bibit kelapa sawit itu sendiri. Untuk hasil panen yang berkualitas baik, tentu penggunaan bibit unggul sangat diperhatikan. Adapun cara untuk melakukan identifikasi kualitas bibit kelapa sawit diantaranya bisa dilakukan dengan cara memperhatikan aspek-aspek berikut ini:
- Mata tunasnya mempunyai warna putih bersih. Sebaiknya hindari penggunaan bibit yang tampak kecoklatan bahkan tampak kehitaman.
- Anak daunnya tidak menggulung, tidak kusut dan cenderung lebar.
- Kondisi bagian tempurungnya tidak retak atau rusak. Selain itu, warnanya cenderung gelap atau kehitaman.
- Mempunyai calon akar yang tidak terlalu panjang antara 2-3 cm. Berwarna kuning kehijuan. Meskipun demikian, tampak tidak kering dan kelihatan masih segar.
- Biasanya ukuran ukuran batang kelapa sawitnya antara 2-3 meter. Secara fisik cenderung terlihat pendek dan gemuk. Akan tetapi, hal tersebut justru menandakan bahwa batang tersebut cukup kuat.
4. Penentuan pola tanam
Dalam budidaya kelapa sawit yang juga penting untuk diperhatikan adalah memahami tentang pola tanam. Selain agar penggunaan lahan bisa lebih efisien, jarak tanam kelapa sawit juga berpengaruh terhadap kualitas hasil panennya. Untuk lahan datar, pola tanam segitiga sama sisi menjadi pola tanam yang popular diterapkan.
5. Pemeliharaan
Selain mempersiapkan lahan tanam yang baik, bibit unggul, dan menerapkan pola tanam dengan tepat juga penting untuk melakukan perawatan atau pemeliharaan setelah penanaman kelapa sawit. Dalam tahap ini terdapat 3 hal yang perlu dilakukan yaitu penyulaman plus penjaringan, pemupukan serta penyiangan. Tiga macam hal tersebut harus dilakukan selain melakukan pengairan. Tujuannya adalah agar bisa memastikan kualitas hasil panen dan agar terhindar dari berbagai macam masalah yang seringkali menyerang tanaman kelapa sawit.
Demikian tips budidaya kelapa sawit, semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat.