Cara Sederhana Membuat Laporan Keuangan
Sebelum kamu memutuskan untuk membuka suatu usaha, pastikan kamu telah tahu dulu bagaimana cara membuat laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan catatan keuangan baik itu arus kas maupun transaksi dalam sebuah usaha. Keberadaan laporan keuangan dapat menjadi acuan yang penting tentang bagaimana perkembangan usaha tersebut.
Baik itu usaha yang sudah besar maupun yang masih kecil, tentu memerlukan laporan keuangan. Biasanya ketika akan memasuki akhir periode, pebisnis akan membuat laporan keuangan. Laporan keuangan ini sangat berguna sebagai bahan untuk evaluasi perkembangan usaha. Jadi, dengan laporan keuangan ini maka bisa dilihat apakah usaha yang dijalani itu untung ataukah rugi. Oleh sebab itu, dalam membuat laporan keuangan tidak boleh dianggap sepele dan sebagai pebisnis kamu harus tahu bagaimana cara membuatnya.
Cara Membuat Laporan Keuangan
Dalam membuat laporan terdapat 2 hal penting yang perlu dilakukan, diantaranya yaitu:
- Mengumpulkan catatan transaksi dalam jurnal.
- Melakukan posting jurnal dalam buku besar dari tiap-tiap akun, dikelompokkan dalam kelompok aktiva, pasiva, dan laba rugi dimana di dalamnya terdapat penjualan dan semua biaya.
Jika sudah, maka baru bisa menyusun laporan keuangan dari urutan awal hingga akhir. Simak urutan sederhana membuat laporan keuangan berikut ini:
1. Menyusun laporan neraca saldo
Neraca saldo adalah sebuah daftar rekening-rekkening yang dimuat dalam buku besar dengan saldo kredit dan debet. Daftar rekening yang dimuat dalam buku besar dikategorikan sesuai kelompok aktiva maupun pasiva. Adapun fungsi dari neraca saldo yaitu untuk memeriksa keseimbangan antara kredit dan debet yang ada di seluruh rekening.
2. Mengumpulkan data
Data yang dimaksudkan yaitu diperlukan dalam membuat jurnal penyesuaian. Bisa saja terdapat beberapa transaksi yang belum tercatat atau belum sesuai pada periode tertentu sehingga perlu dilakukan pengumpulan data untuk menyusun jurnal penyesuaian.
3. Menyusun neraca lajur (worksheet)
Neraca lajur atau worksheet dibutuhkan untuk mempermudah dalam menyusun laporan keuangan yang diawali dari data neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang didapakan dari jurnal penyesuaian. Nantinya, saldo yang sudah disesuaikan akan dicantumkan dalam kolom neracca saldo sesudah penyesuaian. Saldo-saldo inilah yang selanjutnya dimasukkan dalam neraca dan laporan laba rugi.
4. Menyusun laporan laba rugi
Menyusun laporan laba rugi merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Tujuannya supaya lebih mudah untuk dibaca dan dianalisa.
5. Menyesuaikan laporan dengan rekening-rekening
Urutan laporan keuangan berikutnya yaitu saat semuar rekening yang ada dalam buku besar telah disesuaikan, maka langkah berikutnya yaitu menutup rekening nominal ke laporan laba rugi. Informasi keuangan harus dibukukan secara jelas sesuai rekening-rekening terkait.
6. Menyusun neraca saldo penutupan
Menyusun neraca saldo setelah jurnal penutupan sangat diperlukan untuk mengecek keseimbangan antara debet dengan kredit dari masing-masing rekening yang masih terbuka. Adapun isi dari neraca ini adalah tentang penutupan rekening-rekening rill saja, bukan termasuk nominal yang telah ditutup.
7. Menganalisis laporan keuangan
Dengan membuat laporan keuangan, itu artinya kamu juga perlu menganalisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan proses pengidentifikasian, penilaian, pengolahan hingga pembandingan informasi yang ada pada laporan keuangan. Dengan analisis laporan keuangan maka bisa diketahui perusahaan mengalami perkembangan atau tidak. Selain itu bisa juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pelunasan hutang maupun penggunaan aset untuk meningkatkan laba.
Baca juga: contoh laporan keuangan bulanan
Demikian penjelasan tentang cara sederhana membuat laporan keuangan, semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat.